Home » » 10 CARA MUDAH MENGETAHUI HADITS PALSU

10 CARA MUDAH MENGETAHUI HADITS PALSU

Written By Rizal_17 on Selasa, 25 Februari 2020 | 02.26

🔰⚠️ *10 CARA MUDAH MENGETAHUI HADITS PALSU*

Jika anda mendapatkan broadcast hadits yang tidak jelas, dan Anda tidak mengetahui apakah hadits tersebut palsu atau tidak, *ada cara mudah* untuk mengetahuinya.

🚫 *CIRI HADITS PALSU:*

*1. Ditemui bahasa yang diulang-ulang, redaksinya sama, sedikit mengganti kata-katanya*, contoh:

"Mulai besok 1 Rajab..", "Mulai besok 1 Sya'ban..", "Mulai besok 1 Muharram..", dan seterusnya..

Redaksinya dari bulan ke bulan adalah sama, hanya mengganti sedikit kata-katanya.

*2. Ada perintah untuk orang lain menyebarkannya dan disebutkan akan mendapat pahala bagi mereka yang menyebarkannya.* Contoh: barangsiapa yang menyampaikannya akan mendapat pahala sekian dan sekian.

*3. Ada ancaman bagi yang tidak menyebarkannya.* Contoh: jika pesan ini hanya sampai kepada Anda & Anda tidak menyebarkannya, maka akan terjadi sesuatu pada Anda, maka hari kesekian akan seperti ini dan seperti itu.

*4. Amalan yang tidak jelas dan tidak ada perintah dari Nabi shallallahu 'alaihi wassalam*, contoh:

Tanggal 1 s.d 10 = baca ini itu 100x
Tanggal 11 s.d 20= wirid ini itu 1000x
Tanggal 21 s.d 31= amalkan ini itu sekian dan sekian..

*5. Bahasanya hiperbolik dan janji yang bombastis*. Contoh:

"Air laut bergejolak, dajjal akan keluar", "bulan sedang bertawaf", "puasa sekian hari berturut turut akan mendapat pahala puasa selama 700 atau 7000 tahun", shalat sekian raka'at akan mengganti semua shalat yg tertinggal", dan semisalnya..

*6. Biasanya keluar saat even even tertentu*, contoh: saat pergantian bulan, saat pergantian tahun (akhir tahun, awal tahun), saat hari kelahiran tokoh tertentu, saat ada bencana alam, dan sebagainya ..

*7. Tidak dicantumkan perawinya / tidak ada penulis periwayat haditsnya.*

*8. Jika perawinya ditelusuri lebih jauh, tidak ada penomoran haditsnya.*

*9. Tidak disebutkan sumber kitab asalnya, penulisnya, pasal, halaman, bab.*

*10. Jika tidak ada perawi dan nomornya maka tidak bisa ditelusuri sanad, jalur, derajad dan matan hadits tersebut.*


⁉️ *TAPI SAYA TIDAK TAHU..*

*Jika dari sekian poin di atas tidak Anda temukan, sebaiknya tidak anda sebarkan. Meskipun dalam tulisan itu menyebutkan janji pahala besar bagi orang yang menyebarkannya.*

Meskipun anda bukan orang yang membuat hadits palsu itu, tapi anda juga dilarang untuk ikut menyebarkannya.

📚 Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَدَّثَ عَنِّيْ بِحَدِيْثٍ يَرَيْ أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ

*“Barang siapa menceritakan (syi'ar/menyebarkan) dariku suatu hadits yang dia ketahui kedustaannya, maka dia termasuk di antara dua pendusta.”*
[HR. Muslim dalam al-Muqadimah, Ibnu Majah 41, dan yang lainnya].

👤📔 Imam an-Nawawi menjelaskan,

يحرم رواية الحديث الموضوع على من عرف كونه موضوعا أو غلب على ظنه وضعه فمن روى حديثا علم أو ظن وضعه ولم يبين حال روايته وضعه فهو داخل في هذا الوعيد

*“Haram hukumnya meriwayatkan (menyebarkan) hadits maudhu‘ (palsu) bagi orang yang mengetahui atau menurut dugaan kuatnya bahwa derajat hadits tersebut adalah maudhu‘(palsu). Sebab itu, barang siapa meriwayatkan (menyebarkan) suatu hadits yang dia yakin atau ada sangkaan/dugaan kuat bahwa derajatnya adalah maudhu’ (palsu), namun dia tidak menjelaskan derajatnya, maka dia termasuk dalam ancaman hadits ini.”*
[Syarh Sahih Muslim, 1/71]

=================
⚠️ *BAHAYA DUSTA, HOAX MENGATASNAMAKAN NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM*

📚 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

“Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia bersiap-siap mengambil tempat di Neraka.”
[Muttafaq ‘alaih, shahih Bukhari Muslim]

👤📔 Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan,

“Para ulama sepakat bahwa sengaja berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk dosa besar. Dan mereka bersepakat haramnya meriwayatkan (menceritakan) hadits maudhu‘ (palsu) kecuali disertai keterangannya (yang menjelaskan kepalsuannya), berdasarkan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ حَدَّثَ عَنِّيْ بِحَدِيْثٍ يَرَيْ أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ

“Barang siapa menceritakan dariku suatu hadits yang dia ketahui kedustaannya, maka dia termasuk di antara dua pendusta.”
[HR. Muslim dalam al-Muqadimah, Ibnu Majah 41, dan yang lainnya].


⁉️ *TAPI WALAUPUN PALSU TIDAK APA-APA DIKERJAKAN, YANG PENTING KAN BAIK..*

🗝️ AMALAN WALAUPUN BAIK *TAPI HASIL DARI PERINTAH PALSU (BUKAN DARI PERINTAH NABI)* MAKA DIHUKUMI HARAM, DAN MELAKUKANNYA MAKA AMALAN AKAN TERTOLAK

📚 Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

*“Barangsiapa membuat suatu perkara (ibadah) baru dalam agama yang tidak ada asalnya (tuntunannya/perintahnya), maka amalnya tertolak.”*
[HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718]

🗝️ Menganggap perbuatan itu baik padahal tidak ada tuntunannya, kata Allah termasuk golongan orang yg merugi..

📚 Allah Ta'ala berfirman,

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan *mereka menyangka bahwa mereka (telah) berbuat sebaik-baiknya*.”
[QS. Al Kahfi: 103-104]


Bijaklah, dan berilmulah sebelum beramal. Semoga Allah menyelamatkan kita dari kesalahan ketika bermedsos.

*Semoga bermanfaat*

0 komentar:

Posting Komentar

Pilihan Bahasa

Mengenai Saya

Foto saya
Saya orang biasa yang mempunyai keinginan luar biasa Bisa bermanfaat untuk orang banyak Memberikan kebahagiaan dan cinta kasih kepada sesama
Diberdayakan oleh Blogger.